>

Kultur Cacing

1 ) Cacing Halus
     Cacing halus sangat cocok untuk diberikan sebagai makanan alami mas koki, terutama pada masa-masa awal dari kehidupannya. Cacing halus biasanya banyak terdapat di tanah yang agak berair, seperti tanah sawah, timbunan sampah atau saluran air. Untuk keperluan budidaya cacing halus, cukup disediakan beberapa buah piring plastik yang bergaris besar tengah 20 cm sebagai wadah budidaya. Sementara itu kita buat media pertumbuhan cacing yang terdiri dari campuran tepung beras dan susu. Media pertumbuhan ini ditempatkan pada piring plastik kurang lebih setebal 1 - 2 cm. Fungsinya adalah sebagai pengganti lapisan tanah.

Selanjutnya masukkan benih cacing halus ke dalam media pertumbuhan. Benih cacing halus dapat diperoleh dari pedagang ikan hias atau mencarinya di tempat-tempat cacing tersebut biasa hidup. Jika kondisi lingkungan cukup menunjang cacing akan tumbuh dengan baik dan melakukan aktivitas perkawinan yagn akan menghasilkan telur sebagai bakal individu baru. Dalam jangka waktu satu atau dua minggu setelah benih dimasukkan, cacing sudah dapat dipanen. Pemanenan dapat dilakukan dengan cara mengayak media pertumbuhan sehingga diperoleh cacing halus, sedangkan media pertumbuhan yang mengandung telur dimasukkan kembali ke wadah budidaya. Media pertumbuhan harus segera ditambah, sebab telur akan segera menetas dan individu cacing yang muda memerlukan makanan. Cacing hasil pemanenan dapat diberikan langsung kepada ikan sebagai makanan alami atau diolah dahulu menjadi tepung cacing untuk digunakan sebagai salah satu komponen dalam makanan buatan.
 
 
2 ) Cacing Kecil
     Cacing ini mempunyai ukuran yang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan halus, yaitu kurang lebih 8 mm panjanya. Dengan demikian, cacing kecil biasa diberikan pada anak-anak mas koki yang telah mencapai ukuran relatif lebih besar. Bila dibandingkan dengan cacing halus, teknik budidaya cacing kecil tidak  berbeda jauh. Perbedaannya hanya terletak pada wadah budidaya dan media pertumbuhan yang digunakan. 

Sebagai wadah budidaya, petani biasanya menggunakan pot dari tanah liat yang mempunyai garis tengah 12,5 cm. Pot ini diletakkan pada sebuah kotak kayu yang telah diberi alas tumpukan lumut segar. pemberian tumpukan lumut ini dimasukkan untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang lembab dan basah. Bila kondisi lingkungan wadah budidaya menjadi kering karena panas yang terlalu terik, perlu dilakukan penyiraman  dengan air terhadap tumpukan lumut di dalam kotak agar cacing tidak mati kekeringan.

Dibagian dasar pot ditebarkan media pertumbuhan yang terdiri dari campuran ragi dengan bubur tepung beras. Media pertumbuhan ini ditutup dengan gelas, sehingga pada bibir gelas inilah cacing kecil kelak akan berkumpul. Setelah benih ditebarkan dan dipelihara selama 1 - 2 minggu, cacing sudah dapat dipanen. Pemanenan dapat dilakukan secara berulang-ulang dengan cara menangkap cacing yang berkumpul di bibir gelas. Bila produksi cacing telah menurun, sebaiknya dilakukan penambahan media pertumbuhan atau dilakukan pemanenan secara total.

Related Product :

 
Support : Digital Areas | MegaCara
Copyright © 2011. Budidaya Ikan Mas Koki - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger