Dosis Dan Periode Pemberian Makanan
Jumlah makanan (dosis) yang diberikan pada ikan dapat mempengaruhi jumlah makanan yang diserap oleh tubuh. Demikian pula halnya dengan waktu pemberian makanan. Dosis makanan yang diberikan pada ikan jangan terlalu berlebihan agar tidak menciptakan kondisi buruk di dalam air, terutama jika memberikan makanan buatan. Dosis makanan yang umum diberikan dalam satu hari berkisar antara 3 - 5% dari berat total ikan yang dipelihara. Makanan ini tidak diberikan sekaligus, tetapi diberikan secara bertahap. Jumlah makanan yang diberikan pada setiap waktu makan tergantung dari frekuensi pemberian. Artinya jika frekuensi pemberian makanan dilakukan empat kali sehari, maka jumlah yang diberikan pada setiap waktu makan adalah satu per empat dari dosis yang telah ditentukan. Untuk menghindari pemberian makanan secara berlebihan, maka pemberian makanan harus dihentikan apabila 25% dari jumlah ikan yang dipelihara telah meninggalkan tempat makannya.
Pemberian makanan yang berlebihan terutama makanan buatan, dapat menyebabkan masalah baru, sebab sisa makanan yang mengendap akan mengalami proses pembusukan. Akibatnya, kandungan oksigen di kolam akan menurun dan timbul gas-gas beracun yang dapat membahayakan kehidupan ikan. Penggunaan makanan hidup relatif lebih aman, sebab meskipun diberikan pada jumlah berlebihan tidak menimbulkan efek yang berbahaya. Semua hewan membutuhkan waktu tertentu untuk mencerna makanan yang ada di dalam lambungnya. Pada ikan mas koki, waktu yang dibutuhkan untuk mencerna makanan dalam lambungnya berkisar antara 3 - 4 jam. Berdasarkan kenyataan ini agar makanan agar makanan yang diberikan dapat dikonsumsi lebih banyak sebaiknya mas koki baru diberi makan berikutnya 3 - 4 jam kemudian. Dengan demikian, frekuensi pemberian makanan pada mas koki dapat dilakukan sebanyak 6 -8 kali dalam sehari semalam, namun untuk mudahnya petani hanya memberi makan dua sampai tiga kali sehari semalam.
Alternatif lain yang dianggap cukup baik adalah memberikan makanan berupa kombinasi antara makanan buatan dan alami. Makanan buatan diberikan pada siang hari dan makanan alami diberikan pada malam harinya dengan jumlah lebih banyak. Jika keadaan memungkinkan, sebaiknya pemberian makanan diberikan secara mekanik dengan peralatan yang dilengkapi timer (alat pengatur waktu) untuk mengatur kapan makanan harus di alirkan ke kolam. Ikan kecil mempunyai kecepatan mencerna makanan lebih tinggi dibandingkan dengan ikan yang lebih besar. Oleh karena itu ikan kecil harus lebih sering diberi makanan daripada ikan yang lebih besar.
Alternatif lain yang dianggap cukup baik adalah memberikan makanan berupa kombinasi antara makanan buatan dan alami. Makanan buatan diberikan pada siang hari dan makanan alami diberikan pada malam harinya dengan jumlah lebih banyak. Jika keadaan memungkinkan, sebaiknya pemberian makanan diberikan secara mekanik dengan peralatan yang dilengkapi timer (alat pengatur waktu) untuk mengatur kapan makanan harus di alirkan ke kolam. Ikan kecil mempunyai kecepatan mencerna makanan lebih tinggi dibandingkan dengan ikan yang lebih besar. Oleh karena itu ikan kecil harus lebih sering diberi makanan daripada ikan yang lebih besar.