Proses Seleksi
Proses seleksi dimaksudkan untuk mendapatkan mas koki dengan kualitas nomor satu. Keberhasilan proses seleksi akan meningkatkan harga jual. Proses seleksi mas koki biasanya didasarkan pada bentuk dan warna tubuh yang akan mengalami beberapa kali perubahan sampai mas koki menjadi dewasa. Dengan demikian proses seleksi perlu dilakukan beberapa kali. Dari hasil seleksi, hanya mas koki berkualitas baik saj yang dipelihara dan dibesarkan sedangkan mas koki berkualitas lebih rendah tetap dipelihara sebagai hasil sampingan. Proses seleksi terhadap mas koki sudah dapat dimulai semenjak umur 2 minggu, sebab ukurannya sudah mencapai 1 cm. Pada umur 2 minggu, mas koki sudah dapat dibedakan bentuk ekor dan sirip punggungnya. Siri ekor (caudal fin) dan sirip punggung (pectoral fin) merupakan perameter utama dalam proses seleksi tahap pertama. Pada tahap ini, hendaknya dipilih mas koki yang memiliki sirip punggung dan ekor yang terdiri dari dua bagian. Setiap bagian ekor memiliki 2 cabang lagi (dikhotom).
Proses seleksi berikutnya dilakukan 2 -3 minggu kemudian, di mana anak-anak mas koki telah mencapai ukuran panjang 2 cm. Pada umur 2 -3 minggu, bentuk tubuh dan ekornya sudah semakin jelas. Sisik tubuhnya pun sudah mulai terlihat. Proses seleksi tahap ketiga dilakukan pada saat mas koki telah berumur 2 -3 bulan. Pada saat itu warna tubuh sudah mulai terlihat dan dapat digunakan sebgai parameter dalam penyeleksian. Proses penyeleksian dilaksanakan dengan mengamati anak-anak mas koki satu per satu. Untuk menghindari kerusakan fisik, pengamatan sebaiknya dilaksanakan dengan menggunakan scoop net untuk menangkap ikan.
Anak mas koki yang termasuk kategori unggul sebaiknya dipelihara dalam bak khusus. Dari kelompok ini dapat diharapkan calon induk atau dijual dengan harga tinggi. Jumlah anak mas koki yang termasuk unggul berkisar antara 10 - 20 persen dari hasil perkawinan. Bersamaan dengan proses penyeleksian dilakukan pula pergantia air. Agar lebih mudah, proses pergantian air dilakukan dengan cara menyipon, yaitu dengan menggunakan pipa (slang) plastik. Ujung pipa yang satu dimasukkan ke kolam sedang ujung yang lain diletakkan diatas saringan (scoop net) untuk menangkap anak mas koki yang sedang tersedot pipa. Ujung pipa yang ada di kolam sebaiknya dipotong menyerong dan digerak-gerakkan di dasar kolam agar lebih mudah membersihkan kotoran maupun sisa makanan yang ada.