Sistem Pengairan Air Kolam
Air merupakan salah satu komponen utama dalam budidaya ikan, karena berperan sebagai media hidup. Selain itu, air juga berfungsi sebagai:
- Media untuk menyebarkan makanan, oksigen dan suhu ke seluruh bagian kolam;
- Media untuk mengeluarkan kotoran dan sisa makanan yang ada di kolam.
Air dengan kuantitas dan kualitas memadai merupakan idaman bagi setiap petani ikan. Bagi usaha perikanan yang berlokasi di dekat air hal tersebut bukan merupakan masalah, lain halnya dengan lahan usaha perikanan yang berlokasi di perkotaan, di mana air merupakan komoditi yang harus dibeli. Dengan demikian perlu dipikirkan mengenai sistem pengaliran yang sesuai. Sebaiknya budidaya ikan dilaksankan dengan sistem resirkulasi. Pada sistem ini, air yang telah digunakan untuk memelihara ikan tidak langsung dibuang, tetapi dimanfaatkan kembali setelah proses tertentu. Dengan demikian air dapat digunakan untuk memelihara ikan secara berlurang-ulang tanpa harus merasa khawatir terjadi penurunan kualitas. Penambahan air hanya dilakukan untuk mengganti yang hilang karena penguapan.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menerapkan sistem resirkulasi dalam pemeliharaan ikan hias adalah:
- Volume air yang digunakan tidak terlalu besar karena air dapat dipergunakan secara berulang-ulang.
- Kualitas air selala terjaga dalam kondisi baik, sehingga pertumbuhan ikan menjadi optimal. Hal ini juga sangat terasa terutama pada saat pemeliharaan larva, karena larva sangat peka terhadap perubahan kondisi lingkungan perairan.
- Waktu yang diperlukan untuk memulihkan kondisi induk agar siap dipijahkan kembali menjadi relatif lebih singkat.
- karena kualitas air yang selalau terjamin, kemungkinan ikan untuk terserang penyakit atau parasit menjadi kecil. Dengan demikian, angka kematian ikan dapat terus ditekan sampai titik yang rendah.
Untuk melaksanakan sistem resirkulasi dengan skala besar, diperlukan sejumlah bak yang berukuran relatif kecil dibandingkan dengan kolam budidaya. Bak ini akan berfungsi sebagai bak pengendapan, penyaringan dan penampungan. Pada unit usaha dengan skala lebih kecil, fungsi bak-bak tersebut dapat digabungkan menjadi satu.
Perlengkapan yang diperlukan untuk menunjang sistem resirkulasi adalah pompa air dan penyaring (filter). Pompa air digunakan untuk mengalirkan air dari bak penampungan ke kolam budidaya. Kekuatan pompa sebaiknya disesuaikan dengan debit air yang ingin dihasilkan. Pompa air sederhana yang sering digunakan oleh petani adalah RENA tipe 301 dengna kemampuan mengalirkan air kurang lebih sebanyak 10 liter setiap menitnya. Untuk menghasilkan debit air yang lebih besar, dapat digunakan hand pump atau pompa sanyo.
Filter (penyaring) digunakan untuk menyaring air dengan tujuan agar kororan, sisa makanan dan pertikel lain yang mencemari air dapat dipisahkan. Secara garis besarnya, filter yang baik terdiri dari komponen penyaring dan komponen pengendali kualitas air. Komponen penyaring terdiri dari pasir halus, ijuk, kerikil, dan pecahan genting. Fungsinya adalah untuk memisahkan air dari komponen yang mencemarinya. Sedangkan komponen pengendali mutu terdiri dari pecahan kulit kerang untuk mengikat kelebihan ion H+ di dalam air sehingga pH air kembali menjadi netral. Komponen pengendali mutu lainnya adalah orang yang berfungsi untuk mengikat atau menetralkan senyawa-senyawa beracun yang dapat mempengaruhi kehidupan kita.